3 research outputs found

    Praktik-praktik formasi sosial kapitalisme dalam lanskap korporasi batu di pedesaan: penelitian tentang industri pertambangan batu di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung

    Get PDF
    Praktik-praktik pertambangan batu kerap hadir di pedesaan. Hal itu dimungkinkan karena gunung batu untuk dikeruk dan dijadikan komoditas terdapat di pedesaan. Di sisi lain, perlindungan aset, tanah, dan sumber daya alam (SDA) sangat lemah. Sehingga rakyat yang ada di sekitar area pegunungan itu kerap tidak bisa menikmati SDA nya sendiri. Bahkan yang lebih parah warga di sekitar area pertambangan itu telah terasing atau teralienasi di kampung halamannya sendiri. Bukti keterasingannya ditunjukan dengan sulitnya mengakses SDA di sekitarnya dan terganggunya aktifitas warga karena hadirnya operasi pertambangan skala besar. Berdasarkan penelitian di Kampung Andir-Baleendah yang melibatkan warga terdampak, tokoh masyarakat, pejabat desa, dan pihak perusahaan. Terlihat ada ketimpangan baik itu di sektor sosial dan ekonomi. Di samping dampak-dampak lainnya yang diakibatkan oleh pertambangan kepada warga di sekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa praktik-praktik kapitalisme di sektor industri perbatuan telah merangsak masuk ke pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana industri batu mulai memainkan produksinya di pedesaan. Ini memperlihatkan bahwa kapitalisme yang berpusat pada akumulasi kapital telah masuk ke pedesaan. Hal itu dibuktikan dengan relasi atau hubungan produksi dan daya atau kekuatan produksi yang sama dengan kapitalisme. Hubungan produksinya dicirikan dengan buruh upahan dan skala produksinya bukan lagi untuk kebutuhan (subsistensi) tapi untuk nilai tukar. Sedangkan daya-daya produksinya hadir dengan lanskap proletar dan borjuis. Metode penelitian tentang praktik-praktik kapitalisme dalam lanskap koprasi batu di Kelurahan Andir-Baleendah ini menggunakan metode kualitatif. Dengan ini peneliti mencoba menjelaskan, menginterpretasi dan mendeskripsikan sejauh mana kapitalisme masuk ke pedesaan di sektor perindustrian batu dari data yang terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, dan literatur. Setelah data terkumpul selanjutnya data diolah dan dianalisas melalui tiga langkah yaitu, mereduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing and verification). Berdasarkan temuan penelitian di Kelurahan Andir terkhusus di Kampung Babakan Sadang, Kampung Sepen, dan Kampung Sukawargi praktik kapitalisme itu memang hadir dalam lanskap korporasi yang dicirikan dengan relasi dan daya produksi yang mengarah pada formasi sosial kapitalisme. Di sisi lain, dengan praktik atau operasi pertamangan tersebut dampak negatif lebih banyak dibanding dampak positif terhadap warga. Kerugian yang dirasakan itu bisa dilihat dari berbagai dampaknya terhadap kondisi sosial, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Misalnya dampak negatif pada kondisi sosial munculnya premanisme di sekitar area pertambangan. Tidak hanya itu, dampaknya pada kesehatan warga karena operasi pertambangan menghasilkan debu yang tebal dan kerap terhirup oleh warga. Secara ekonomi, pertambangan pun tidak berkontribusi positif. Di PT BKL yang memiliki luas lahan galian 24,22 Ha hanya menyerap pekerja sembilan orang saja. Itu pun tidak semua pekerjanya berasal dari warga yang ada di sekitar area pertambangan

    Place of Worship as Capital Space: The Relationship between Masjid Raya Bandung and Shopping Centers

    Get PDF
    The mosque is generally known as a place of worship for Muslims.  Besides being seen as a physical and spiritual space, a mosque is also a cultural space.  The culture is manifested through the everyday life of people who are connected to the mosque.  The economy is part of the everyday life that will connect the mosque with other economic sectors such as shopping centers.  This research will show the relationship between the mosque and shopping centers that contribute to the development or production of capital space in the city.  Masjid Raya Bandung (MRB) is the focus of research to uncover the formation of capital space and its relationship with shopping centers around the MRB.  The method used is observation and in-depth interviews with people visiting the mosque and shopping centers.  The theory used to look at this case is the production of space from Henri Lefebvre.  The results showed that the mosque was not only seen as a place of worship, but also a capital space.  The formation of this capital space can be seen from the relation of MRB with the shopping places around it and the relations of the activities of visitors who presuppose these two spaces: the mosque and the shopping centers.  That way, the mosque is used as a means of perpetuating the economic process or consumerism in the surrounding spaces, including in shopping centers

    Relasi Tubuh dan Kekuasaan: Kritik Sandra Lee Bartky Terhadap Pemikiran Michel Foucault

    Get PDF
    AbstractThe body in Foucault's conception is often juxtaposed with the discourse of power. In this context, gestures are regulated by the power of modern institutions such as hospitals, prisons, schools, and other institutions. In Foucault's conception, there is no separation between the body of men and the body of women amid control carried out by the institution. This raises strong criticism from Bartky that it treats different disciplines attached between the bodies of men and women. This criticism from Bartky aims to dispute the concept of the relation of the body and power. According to him, because there are different disciplines on the bodies of men and women, the problem is no longer about the power of institutions but patriarchy. In modern society, according to Bartky patriarchy has changed and practiced through institutions. In this paper, the debate about femininity also formed through consumerism is also outlined as a critique of Bartky's view.Keywords: power; body; patriarchy; consumption. Abstrak Tubuh dalam konsepsi Foucault kerap disandingkan dengan wacana kekuasaan. Dalam konteks ini, gerak tubuh diatur oleh kuasa institusi-institusi modern seperti rumah sakit, penjara, sekolah, dan institusi lainnya. Dalam konsepsi Foucault tidak ada pemisahan antara tubuh laki-laki dan tubuh perempuan di tengah kontrol yang dilakukan oleh institusi. Hal tersebut memunculkan kritik yang keras dari Bartky bahwa memerlakukan secara berbeda disiplin yang dilekatkan antara tubuh laki-laki dan perempuan. Kritik dari Bartky ini bertujuan untuk mempermasalahkan konsep relasi tubuh dan kekuasaan. Menurutnya, karena terdapat disiplin yang berbeda terhadap tubuh laki-laki dan perempuan, maka yang menjadi persoalannya bukan lagi tentang kuasa institusi melainkan patriarki. Dalam masyarakat modern, patriaki menurut Bartky  telah berubah dan dipraktikan lewat institusi. Dalam tulisan ini diuraikan pula perdebatan tentang femininitas yang terbentuk juga lewat konsumerisme sebagai kritik dari pandangan Bartky.Kata Kunci: kuasa; tubuh; patriarki; konsumsi
    corecore